Terjadi KDRT di Mobil Saya

Pengalaman unik saya yang pertama terjadi saat saya menjemput penumpang dari salah satu hotel di Kuta dengan tujuan ke Canggu. Saat itu tengah hari dan cuaca sangat panas menyengat. Sebenarnya jarak Kuta ke Canggu tidaklah terlalu jauh, tapi saat mengemudi siang hari lalu lintas bisa sangat macet sehingga menyebabkan waktu tempuh menjadi lebih lama sekitar satu jam perjalanan. 

Penumpang saya jumlahnya dua orang satu lelaki paruh baya umur sekitar 50 tahun dan satunya lagi wanita dengan usia sekitar 45 tahun. Setelah memasukkan koper dan barang bawaan di bagasi saya sekali lagi mengkonfirmasi bahwa tujuannya sudah benar ke Canggu. Si ibu mengiyakan dan akhirnya mobil pun saya jalankan. Saya bertanya asal mereka dari mana, si ibu menjawab mereka berasal dari daerah Indonesia Timur. Tetapi saya merasakan ada yang aneh dengan mereka karena setiap pertanyaan yang saya ajukan selalu dijawab  dengan jawaban pendek-pendek oleh si ibu tanpa nanya balik ke saya. Keanehan juga terjadi pada si bapak karena beliau hanya diam saja, bahkan sejak masuk mobil mereka berdua tidak ada sedikitpun ngobrol alias diam di sepanjang perjalanan. 

Saya berusaha berpikir positif saja mungkin mereka lagi kecapekan sehingga tidak ada mood untuk mengobrol. Akhirnya saya hanya fokus pada tugas utama saya yaitu mengemudi dan berusaha membelah kemacetan Kuta dan Seminyak di siang itu. Lamat-lamat saya mendengar ada suara tangis perempuan yang semakin lama semakin keras. Saya hanya menoleh sekilas melihat dari kaca spion yang ada di dekat kemudi. Dalam waktu hanya sekian detik tadi terlihat bahwa si ibu penumpang saya lah yang sedang menangis. Saya pun tidak berani berkata kata apapun lagi dan fokus saya hanya mengemudi saja.

“Sudah berapa kali kamu melakukan ini tanpa sepengetahuanku” kata si ibu. 

“ Beneran, Cuma sekali ini saja, aku sudah bilang berapa kali sama kamu tapi kamu tetap tidak percaya” jawab si bapak.

“Mana ada maling yang mengaku meski sudah ketangkep basah. Mungkin sudah puluhan kali kamu selingkuh di belakangku! Si ibu berteriak keras karena marah.

“Ya sudah kalau kamu nggak percaya, itu urusan kamu, bukan urusanku!” balas  si bapak.

“Sudah lebih dari 10 kali kamu mengunjungiku ke sini dan sebelum aku datang pasti kamu memasukkan perempuan lain ke hotel, dasar penghiant kamu!!" Teriak ibu itu lagi sambil memukul beberapa kali badan pria di sampingnya itu. Si bapak diam saja tanpa memberikan reaksi apapun. 

Saya pun semakin bingung apa yang harus saya lakukan untuk meredakan kemarahan wanita yang lagi tersulut api cemburu ini. Di satu sisi saya juga tidak membenarkan kelakuan si bapak ke wanita itu yang tega berselingkuh di belakang si ibu. Saya juga tidak mengetahui apa status hubungan mereka, sebagai suami istri atau masih sebatas hubungan pacaran, who knows saya juga tidak mengetahuinya. Yang jelas bentakan, makian dan cacian dari keduanya tak henti-hentinya terdengar di dalam mobil saya. Kedua insan yang lagi bertikai itu menambah panas suasana perjalanan kami saat itu. 

Perjalanan terasa begitu lama karena memang melewati daerah kemacetan Kerobokan dan Seminyak. Saya hanya tertegun dan bingung apa yang harus saya lakukan, saya hanya bisa terdiam dan terus mengemudi dalam diam. Tidak ada firasat apapun semalam tiba tiba terjadi pertengkaran hebat di mobil saya. Setelah satu jam yang terasa panjang akhirnya kami sampai di tujuan kami di Canggu. Saya pun bisa menarik napas lega dapat keluar dari situasi yang membingungkan ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do Yo Want Some Bintang?

Penumpang dari Manakah yang paling Royal Tip?