Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Makanan Favorit Para Bule

Tak perlu diragukan lagi bahwa Indonesia memiliki banyak makanan enak. Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang bisa diandalkan kenikmatan dan cita rasanya. Yang paling terkenal adalah rendang yang berasal dari Minangkabau Sumatra Barat. Rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia. Siapa sih yang nggak suka rendang? Masakan kaya rempah ini selalu bisa menggugah selera siapa saja. Rendang dengan potongan daging sapi biasanya disajikan bersama nasi, daun singkong muda, telur dadar dan kuah gulai. Baru membayangkan saja sudah bikin lapar. Selain rendang masih ada soto, bakso, mie ayam, sate, ayam goreng dan masih banyak makanan enak di Indonesia. Mungkin karena sudah terbiasa dan seringnya makan makanan tersebut, hingga seolah-olah kita tidak merasakan begitu istimewanya rasa makanan-makanan itu. Hal ini berbeda dengan para turis dan bule-bule yang sempat saya tanyai. Kebanyakan mereka sangat suka dengan berbagai makanan tradisional Indonesia. Nasi goreng da

Pilih Lewat Kampung Terpencil atau Kuburan

Saya bukanlah orang yang pemberani. Saya tipikal orang yang penakut terhadap hal-hal yang berbau mistik. Sejak kecil saya hidup di kampung yang sebagian masyarakatnya percaya akan eksisnya hantu di malam hari. Malam Jumat legi menurut kepercayaan masyarakat Jawa adalah malam yang paling keramat. Selain itu malam Jumat Kliwon juga termasuk malam yang cukup diperhitungkan kekeramatannya. Hal ini terjadi akibat pengaruh film "Malam Jumat Kliwon" yang dibintangi oleh Sang Ratu Horror Almarhumah Suzanna. Dalam film tersebut tersaji betapa menakutkannya kejadian-kejadian yang terjadi di malam jum'at tersebut. Macam-macam hantu seperti genderuwo, pocong, kuntilanak, glundung plecek, memedi bandhoso, jerangkong dan lain-lain kadang masih terbersit di kepala saya meski sampai usia setua ini. Memori tentang cerita-cerita hantu dan kawan-kawannya tersebut mendadak bisa muncul kembali saat saya mengemudi sendirian. Apalagi di jalan yang sepi di malam hari ada perasaan aneh, merinding

Terjadi KDRT di Mobil Saya

Pengalaman unik saya yang pertama terjadi saat saya menjemput penumpang dari salah satu hotel di Kuta dengan tujuan ke Canggu. Saat itu tengah hari dan cuaca sangat panas menyengat. Sebenarnya jarak Kuta ke Canggu tidaklah terlalu jauh, tapi saat mengemudi siang hari lalu lintas bisa sangat macet sehingga menyebabkan waktu tempuh menjadi lebih lama sekitar satu jam perjalanan.  Penumpang saya jumlahnya dua orang satu lelaki paruh baya umur sekitar 50 tahun dan satunya lagi wanita dengan usia sekitar 45 tahun. Setelah memasukkan koper dan barang bawaan di bagasi saya sekali lagi mengkonfirmasi bahwa tujuannya sudah benar ke Canggu. Si ibu mengiyakan dan akhirnya mobil pun saya jalankan. Saya bertanya asal mereka dari mana, si ibu menjawab mereka berasal dari daerah Indonesia Timur. Tetapi saya merasakan ada yang aneh dengan mereka karena setiap pertanyaan yang saya ajukan selalu dijawab  dengan jawaban pendek-pendek oleh si ibu tanpa nanya balik ke saya. Keanehan juga terjadi pada si ba

Menantang Bahaya demi Foto di Social Media

Waktu itu adalah saat-saat akhir tahun 2017. Saat dimana pariwisata Bali lagi down karena santernya berita tentang letusan satu-satunya gunung berapi di Bali yaitu Gunung Agung. Mulai dari televisi, media sosial facebook maupun gambar-gambar di Instagram hampir setiap hari memuat berita tentang letusan gunung Agung. Bahkan di media instagram banyak sekali turis-turis yang sengaja berpose sangat dekat dengan gunung Agung yang tengah mengepulkan asap tebal yang tinggi ke langit. Foto mereka pun di buat fenomenal dengan berbagai pose yang aneh-aneh.  Hal ini ternyata juga membuat penumpang saya penasaran dan ingin berpose yang sama dengan turis turis lain. Tentu saja saya tidak menyarankan mereka untuk mendekati Gunung Agung. Letusannya bisa terjadi tiba-tiba tanpa ada yang tau kapan gunung ini akan benar-benar meletus dengan serius. Tetapi penumpang saya yang berasal dari Slovakia ini tetap membujuk saya untuk mengantar mereka minimal ke Karangasem kotanya saja. Meskipun jaraknya tidak t

Sabar Nak, Jangan Lahir di Mobil Saya

Kejadian mendebarkan itu terjadi sekitar dua tahun lalu. Saya tidak menyangka mendapatkan penumpang seorang wanita yang tengah hamil tua dan sudah kontraksi siap melahirkan. Dalam perjalanan pun saya dan ibu wanita muda itu berusaha menenangkan mbak si calon ibu tersebut. Rintihan dan teriakan keras di mobil saya sebenarnya membuat saya ikut-ikutan panik dan sedikit tertekan. Namun saya berusaha untuk tetap tenang mengemudi supaya cepat sampai di puskesmas tempat persalinannya. Setengah jam sebelumnya saya mendapatkan orderan di daerah Kesambi. Sebelum saya memulai chat di aplikasi ternyata langsung ada telepon masuk dari seorang wanita meminta saya segera menjemput karena anaknya sudah mau melahirkan. Saya pun segera berangkat dan dengan cepat sudah sampai di lokasi penjemputan.  Lamat-lamat saya mendengar rintihan dan teriakan kesakitan dari dalam rumah kos tersebut. Seorang wanita yang sedang hamil besar dipapah oleh seorang ibu datang  dengan tergopoh-gopoh ke arah mobil saya. Deng

Berusaha Ikhlas Menyumbang Orang Kaya

Saat itu saya berada di daerah Sanur dengan lokasi penjemputan di salah satu villa yang mewah. Dari nama di aplikasi, saya berani bertaruh bahwa penumpang saya berasal dari Asia Selatan (produsen film Bollywood). Tujuan trip mereka adalah ke airport. Sesampai di villa saya memberi konfirmasi kalau saya sudah sampai dan bisa menunggu mereka sampai 10 menit.  Setelah lima menit menunggu akhirnya penumpang saya muncul. Seorang bapak (kakek) yang sudah tua dan seorang wanita bertubuh bongsor dengan dandanan menor. Melihat bawaan mereka duh, jadi pengen cancel saja. Dua koper besar segede kulkas satu pintu dan dua koper kecil plus beberapa bawaan yang lain. Alamak ! Dengan agak berat hati saya mengangkat koper yang memang berat itu ke bagasi mobil, nggak apa-apa lah, itung-itung sambil olah raga (batin saya menghibur diri). Setelah mengingatkan semua barang bawaan akhirnya saya menekan pedal gas menuju ke airport.  Dari Sanur menuju airport sebenarnya ada dua rute yang bisa kita pilih yaitu

Pendahuluan

Saat ini kita hidup di zaman yg serba digital dan penuh dengan berbagai pilihan aplikasi di smartphone kita. Hampir setiap orang memiliki smartphone, bahkan tak jarang satu orang bisa memiliki lebih dari satu smartphone karena memang sudah menjadi tuntutan hidup di era milenial saat ini. Mau pesan makanan tanpa repot, mau belanja berbagai kebutuhan, mau bepergian tanpa harus capek-capek mengemudi dan mencari tempat parkir atau pun mau traveling, saat ini sudah sangat dimudahkan dengan adanya aplikasi di smartphone kita.  Begitu juga dengan dunia transportasi, saat ini juga tidak mau kalah mengikuti perkembangan teknologi dengan hadirnya transportasi online baik roda dua (ojek) maupun roda empat (taxi online). Ada beberapa pemain teknologi daring baik yang berasal dari dalam negeri maupun aplikasi transportasi online dari luar negeri. Sebut saja gojek, merupakan aplikasi berbasis online yang merupakan kebanggan masyarakat Indonesia. Layanan gojek meliputi ojek online, taxi online, jasa

Sudahkah Kita Bersyukur Hidup dan Terlahir di Indonesia

Dari kecil sampai dewasa terus terang saya hanya hidup dan tinggal di Indonesia. Saya berasal dari Jawa dan saat ini tinggal di Bali. Jawa dan Bali memiliki karakter musim dan cuaca yang mirip. Saat musim kemarau suhu terasa lebih sejuk dan kering tetapi saat musim hujan kelembaban cukup tinggi sehingga suhu terasa lebih panas. Karena hampir seluruh hidup saya berada di Indonesia maka kita tidak begitu merasakan betapa istimewa dan nyamannya hidup di negara tropis. Biasanya kita hanya berkeluh kesah karena merasakan panas dan lembabnya udara. Berbagai upaya kita lakukan untuk menghindari panas supaya kulit kita tidak menjadi semakin gelap. Bila perlu kita berusaha memakai produk-produk pemutih supaya kulit bisa tampak lebih cerah, putih dan bercahaya. Ternyata hal ini sangat bertolak belakang dengan beberapa pernyataan dan cerita-cerita dari penumpang saya. Kebanyakan mereka merespon sangat positif suhu yang kita anggap terlalu panas ini. Contohnya dua orang penumpang saya dari Canada,

Rahasia Kaya dari Penumpang Saya

Saat itu saya mendapat orderan di daerah Kerobokan, langsung saja saya konfirmasi ke penumpang tentang titik jemputnya. Beliau mengatakan titik jemput persis sesuai orderan di aplikasi. Saya pun mengikuti arah petunjuk di map yang ada di smartphone. Akhirnya saya sampai di rumah dengan nomor persis di aplikasi.  Saya sempat tertegun memandang rumah megah tepat di depan saya. Rumah lantai dua dengan pagar tinggi berwarna keemasan. Belum selesai saya mengagumi megah dan mewahnya rumah itu pintu pagar pun terbuka. Mungkin saking terlalu kunonya, saya sempat bingung ketika tiba-tiba pintu pagar terbuka sendiri. Saya tidak berpikir bahwa rumah orang kaya biasanya pintu dan pagar penuh dengan cctv dan dikendalikan oleh remote control atau komputer dari dalam rumah. Saya buka chat di aplikasi, beliau menyuruh saya masuk karena ada barang yang harus dimasukkan bagasi mobil. Dengan sedikit ragu saya pun terus menyetir dan masuk ke area lobby rumah.  Tidak lama kemudian datanglah dua anak muda y

Menjadi Korban Pelecehan Penumpang

Saat itu adalah Sabtu malam Minggu , saya sudah tutup poin sekitar jam 11 malam untuk pekerjaan hari ini. Mumpung trip terakhir di daerah Seminyak akhirnya saya putuskan untuk istirahat sekitar satu jam dan tepat jam 12 malam aplikasi akan saya nyalakan kembali. Lumayanlah bisa untuk  menyicil pekerjaan buat perhitungan bonus keesokan harinya.  Tepat jam 12 malam aplikasi pun saya nyalakan. Saya menunggu di dalam mobil sambil leyeh leyeh menikmati istirahat saya. Di daerah Seminyak banyak terdapat kafe, restoran dan bar yang buka sampai larut malam, bahkan online aplikasi sampai jam 3 pagi pun kadang masih ramai orderan penumpang. Tiba-tiba smartphone saya berbunyi pertanda ada orderan masuk. Titik jemputnya adalah Bali Joe yang merupakan salah satu dari beberapa gay bar yang ada di Seminyak. Malam itu jalan Camplung Tanduk sangat ramai dan macet karena jalannya memang kecil dan di satu sisi jalan penuh dengan motor yang parkir. Untunglah penumpang saya segera mengenali plat mobil, akh

Ketemu Beruang saat Melewati Hutan

Malam itu tidak biasanya saya mengantar penumpang ke Ubud. Padahal saya jarang mengambil trip keluar kota saat sore atau malam hari dengan pertimbangan saat pulang belum tentu akan mendapatkan penumpang. Karena baru  menempuh satu setengah jam perjalanan saya pun beristirahat di Coco Mart Tebongkang. Saya beristirahat sambil makan pisang dan minum teh supaya fit kembali. Sambil beristirahat saya hidupkan aplikasi dan tak berapa lama ada orderan masuk dengan titik jemput salah satu villa di Singakerta Ubud.  Begitu masuk area Singakerta sekilas saya melihat ada papan larangan taxi online tidak boleh masuk wilayah ini. Dengan agak ragu saya tetap mengemudi dan mengikuti map dari handphone saya. Akhirnya ketemu juga villa yang saya cari. Tak lama kemudian keluarlah perempuan muda langsing berambut pirang sambil membawa koper yang diikuti oleh lelaki pirang bertubuh tinggi dengan tas di punggung. Koper dan tas saya masukkan ke dalam bagasi. Kedua orang itu berpelukan cukup lama dan setelah

Miss Katty yang Baik Hati

Tepat jam 11.30 siang di hari yang cukup panas saya menjemput penumpang di Miracle Salon daerah Dewi Sri Legian. Setelah menunggu hampir 10 menit akhirnya muncullah “cewek” tinggi semampai berbaju merah menyala dengan memakai hak tinggi.  “Selamat siang.. Mbak Katty ya, silahkan mbak” sapa saya.  Dia pun masuk mobil dan saya konfirmasi untuk  memastikan tujuannya sudah sesuai seperti di aplikasi yaitu ke pantai Geger Nusa dua.  Miss Katty duduk dengan anggunnya di kursi belakang sebelah kiri.  “Mas kalau ada ATM BCA tolong berhenti ya” kata dia dengan suara nyaring sedikit berat.  “Ok, baik mbak” jawab saya . Setelah mobil jalan sekitar 3 menit saya melihat logo ATM BCA di Circle K Dewi Sri. “Oh ini mbak, di Circle K ada ATM BCA ” sahut saya. “Tolong berhenti tapi jangan di pinggir jalan, saya pakai high heel jadi parkir di depan toko langsung” dia memberikan instruksi dengan tegas. Saya pun tunduk karena takut diomeli,  mobil saya parkir tepat di pintu masuk Circle K. Penumpang saya m

Trip Horor ke Desa di Bangli

Wabah virus Corona melanda dunia. Salah satu yang paling terkena dampak wabah virus covid 19 adalah bisnis transportasi online. Dengan pembatasan mobilisasi penduduk maka jumlah order yang masuk juga berkurang secara signifikan seperti yang terjadi di hari itu. Dari pagi sampai sore saya masih dapat satu trip. Sambil baca-baca cnbcindonesia.com saya aktifkan aplikasi driver saya, ternyata tanpa diduga ada orderan masuk dari rumah sakit Sanglah dengan tujuan yang cukup jauh yaitu salah satu desa di Bangli. Perjalanan akan memakan waktu satu setengah sampai 2 jam. Tambahan lagi saat itu sudah jam 7 malam, antara meneruskan trip atau tidak akhirnya saya putuskan untuk mengantar penumpang saya.  Ternyata bapak yang order ini bukan buat dia sendiri tapi untuk saudaranya yang baru pulang opname karena sakit tipus parah, Saat itu masih belum wajib masker sehingga salah satu penumpang bisa duduk di kursi depan. Setelah memasukkan barang-barang yang cukup banyak ke bagasi saya memulai trip saya

Borju tapi Pelit

Hari ini tumben sekali saya bisa bangun lebih awal dari biasanya. Setelah bangun saya pun mandi dan bersiap-siap untuk memulai pekerjaan saya dengan mengaktifkan aplikasi online saya. Akhirnya ada trip masuk dengan tujuan ke BICC Nusa Dua. Setelah mengantar penumpang sampai BICC saya memutuskan untuk menunggu orderan sambil leyeh leyeh di pantai Nusa Dua. Cukup lama saya tidak mengunjungi pantai berpasir putih dengan dua pulau kecilnya yang indah ini. Setelah sepuluh menit menikmati desiran angin pantai yang sejuk handphone saya pun berbunyi pertanda ada order masuk. Titik jemputnya adalah di Hotel Ayodya Resort.  Dari nama penumpang di aplikasi saya bisa menebak dia berasal dari salah satu negara di Asia Selatan pengekspor Sinema Bollywood. Setelah melewati pos security saya masuk areal depan hotel, mata saya tertuju pada patung naga gagah yang menyemburkan air dengan tubuh dan ekornya yang panjang. Meskipun belum pernah menginap di hotel ini saya sangat suka dengan nuansa Bali yang k

Yang paling Ditakuti Pengemudi Taxi Online di Bali

Saat ini Bali termasuk salah satu daerah paling aman di Indonesia. Dan mudah-mudahan akan tetap aman terus seperti ini untuk seterusnya. Saya berharap daerah luar Bali juga bisa mengikuti keamanan seperti di Bali supaya banyak juga turis asing yang berkunjung disana. Kadang saya suka miris dan merinding terhadap pemberitaan media internet dan televisi dengan adanya tindakan kriminal yang terjadi pada driver online, seperti perampasan mobil bahkan pernah juga terjadi pembunuhan terhadap driver. Miris dan sangat menakutkan.  Beberapa penumpang dari luar pulau bercerita bahwa diatas jam 10 malam penumpang akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan driver di daerah mereka. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di Bali khususnya di daerah tourist area bahkan hampir 24 jam akan ada saja driver yang online. Bahkan di daerah Legian dan Seminyak orderan yang ramai sekitar jam 12 malam sampai jam 3 pagi. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa waktu online di malam hari tidak begitu ditak

Melihat Monyet dan Pohon Kelapa untuk Pertama Kali

Saat itu saya baru saja menurunkan penumpang di pasar seni Ubud, sengaja aplikasi saya matikan karena di sepanjang jalan ini adalah area yang berbahaya untuk penjemputan penumpang. Jika tidak dimatikan terkadang kita belum sampai ke tempat penumpang yang sedang kita antarkan sudah keburu ada orderan masuk. Hal tersebut bisa membuat pikiran dan suasana hati jadi galau. Di sepanjang jalan Monkey Forest dan jalan Raya Ubud memang banyak local transport yang stand by di sana sehingga lebih aman jika tidak mengaktifkan aplikasi di area tersebut.   Setelah memasuki jalan Raya Andong aplikasi pun saya aktifkan kembali, dan tak berapa lama ada orderan masuk. Ubud sebenarnya memang daerah yang ramai order, tetapi tidak semua titik jemput aman untuk penjemputan. Jika salah mengambil penumpang di wilayah yang banyak transport local bisa-bisa terjadi drama yang akan berakhir buruk buat saya. Setelah chatting untuk konfirmasi lokasi penjemputan saya pun meluncur ke sebuah guest house yang tak jauh

Jika Dinilai dengan Uang, Berapa Milyarkah Harga Angota Tubuh Dan Kesehatan Kita?

Saat wabah melanda kondisi perekonomian turut terdampak sehingga menyebabkan daya beli masyarakat jadi menurun. Begitu juga dengan kebiasaan penggunaan alat transportasi untuk kebutuhan sehari-hari saat ini orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadinya. Sebelumnya orang lebih suka menggunakan taxi online dengan alasan harga yang murah, praktis dan tidak perlu bingung untuk mencari tempat parkir tapi sekarang kondisi berubah, orderan jadi sepi hal ini sangat kami rasakan sebagai  pengemudi online. Tentu saja orang akan lebih mementingkan kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari supaya bisa cukup dan yang terpenting bisa tetap sehat dalam kondisi wabah seperti ini. Akhirnya buat kami orderan yang masih bisa diharapkan ya hanya seputar rumah sakit. Meski pun protokol kesehatan harus diterapkan sedemikian ketat saat melayani penumpang kami.  Terkadang saking seringnya stand by ditempat yang sama saya sering sekali mendapatkan orderan dari orang - orang yang sama, itu-itu saja penumpa

Corona dan Pengemudi Taxi Online

Virus Corona menjadi momok yang menakutkan bagi siapapun yang hidup di muka bumi di tahun 2020 ini. Betapa tidak, Covid 19 atau virus Corona telah memakan korban hingga jutaan orang dari berbagai negara. Selain banyak korban yang meninggal, Corona juga menyisakan dampak ekonomi yang buruk hingga menyebabkan resesi banyak negara di berbagai belahan dunia. Aktivitas lock down di berbagai kota di dunia untuk mengurangi penyebaran virus mengakibatkan macetnya perekonomian. Hampir Semua orang terkena dampak begitu juga dengan kami pengemudi taxi online. Saat kondisi normal kita bisa bertahan hidup dengan pendapatan dari hasil kerja keras dari pagi sampai malam. Tetapi dengan adanya Corona, mobilitas orang sangat dibatasi demi kesehatan serta untuk mencegah penularan virus mematikan ini. Akibatnya driver jarang sekali mendapatkan orderan, bahkan pernah di hari Sabtu dan Minggu saya online aplikasi dari pagi sampai malam tapi tak ada satupun orderan yang masuk. Dua hari berturut-turut tak ada

Penumpang Salah Naik Mobil, Siapa yang Salah?

Sudah berapa kali kejadian ini terjadi ada penumpang yang salah naik mobil atau pengemudi yang salah menjemput penumpang. Biasanya hal ini terjadi karena ada beberapa calon penumpang yang memesan dan menunggu taxi online di tempat yang sama, penumpang yang terburu buru ingin cepat sampai ke lokasi tujuan biasanya kurang memperhatikan plat nomor kendaraan apalagi kalau mobil yang datang merk nya sama. Kadang driver memastikan dengan panggil nama saja tidak begitu diperhatikan langsung deh naik mobil dan ingin cepat sampai di tujuan. Biasanya saat penumpang sudah ada di dalam mobil pengemudi akan cross check tujuan dari tripnya sudah benar apa belum. Ujung ujungnya penumpang akan kaget karena naik mobil yang salah. Pernah waktu itu penulis alami sendiri saat penumpang tahu salah masuk mobil saya dan sudah jalan bertepatan di depan ada mobil yang masuk ternyata drivernya dia yang asli, penumpang itu langsung turun dan naik mobilnya. Duh, saya yang kena sial harus putar balik ke tempat pen

Tiga Kali Mengelilingi Rute yang Sama, Kok Bisa?

Kejadian unik ini terjadi saat saya dapat trip dari salah satu toko di jalan Teuku Umar Denpasar Bali. Saat itu penumpang saya sebut saja namanya Mbak Dini memesan order dengan tujuan ke Supermarket Tiara Dewata. Sebenarnya ada jalan pintas lewat belakang Ramayana supaya waktu tempuh bisa lebih cepat sampai ke Tiara Dewata tetapi Mbak Dini meminta saya untuk lewat jalan Sutoyo melewati toko toko bunga di sepanjang jalan itu. Saya pun mengangguk dan mengiyakan permintaannya.  Setelah melewati toko bunga mbak Dini meminta saya untuk kembali putar arah melewati jalan yang sama yang sudah kita lewati tadi.  "Lho mbak bukannya tujuan kita ke Tiara Dewata ya" tanya saya.  "Sorry mas, sebenarnya tujuan saya adalah salah satu toko bunga yang ada di belakang Tiara Dewata tadi. Sebenarnya saya nggak turun mas, saya cuma mau mengecek keberadaan pacar saya, ada nggak dia di tempat kerjanya. Tadi saya bingung bagaimana cara pesannya, makanya saya pilih titik yang dekat toko bunga itu

Penumpang dari Manakah yang paling Royal Tip?

Tak terasa sudah ribuan trip yang sudah saya selesaikan sebagai seorang pengemudi taxi online di pulau Dewata. Penumpang saya pun bermacam macam mulai dari anak-anak sampai kakek-kakek dan nenek-nenek. Mulai dari anak sekolah yang selalu menuntut untuk ngebut karena sering mepet berangkat ke sekolah, ibu-ibu borju yang belanja oleh-oleh berdus-dus di pusat oleh-oleh Krisna atau Agung Bali,  cewek-cewek kafe yang agak genit sampai bule-bule dari berbagai negara.  Pertanyaannya adalah wisatawan dari negara manakah yang paling royal memberikan tip? Berdasarkan pengalaman saya selama ini bule dari Belandalah yang paling suka memberikan tip, kadang besar terkadang juga kecil tetapi pasti ada lebihnya. Bule ataupun orang negro dari Amerika juga suka sekali memberikan tip dengan syarat perjalanannya panjang dan ngobrolnya seru. Semakin asyik ngobrol saat perjalanan tipnya juga sebanding akan semakin banyak. Selanjutnya adalah bule dari Australia, kita harus pintar pintar memuji mereka baik me

Do Yo Want Some Bintang?

Siang hari ini saya dapat order perjalanan dari salah satu hotel di daerah Jimbaran. Empat orang keluar dari lobby hotel tiga cowok bule dan satu cewek. Si cewek duduk di belakang bersama dua cowok lainnya sedangkan cowok satunya duduk disamping saya di depan. Tujuan kita saat ini adalah Bali Speed Gocart yang berada di daerah Keramas, Gianyar.  Perjalanan ke sana bisa ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit sampai satu jam. Sebelum berangkat cowok yang duduk  di depan berpesan untuk berhenti di mini market dia mau belanja rokok katanya. Tepat di depan salah satu minimarket saya berhenti dan cowok yang duduk di depan masuk ke minimarket. Setelah beberapa menit belanja akhirnya dia keluar minimarket sambil membawa satu kresek besar belanjaan yang kemudian di taruh di bawah tempat duduknya. Ternyata kresek besar tersebut penuh berisi botol-botol beer lokal.  Dengan santai mereka minum beer di mobil saya, bahkan mereka menawari saya dengan minuman tersebut yang tentu saja saya tolak dengan

Tanah Dijual di Kutuh Dekat Kampus STP Bali

Gambar
Dijual tanah 1 are bentuk memanjang, cocok untuk kos-kosan maupun rumah tinggal. Lokasi di Kutuh, dekat kampus STP Bali dan Pantai Pandawa. Sekitar lokasi sudah ada Alfamart dan Indomaret. Sertifikat Hak milik atas nama penulis sendiri. Land for sale, 1 acre wide in Kutuh very close from Pandawa beach and STP Nusadua College. Good prospect..

Berusaha Iklas Menyumbang Orang Kaya

Saat itu saya berada di daerah Sanur dengan lokasi penjemputan di salah satu villa yang mewah. Dari nama di aplikasi, saya berani bertaruh bahwa penumpang saya berasal dari Asia Selatan (produsen film Bollywood). Tujuan trip mereka adalah ke airport. Sesampai di villa saya memberi konfirmasi kalau saya sudah sampai dan bisa menunggu sampai 10 menit.  Setelah lima menit menunggu akhirnya penumpang saya muncul. Seorang bapak (kakek) yang sudah tua dan seorang wanita bertubuh bongsor dengan dandanan menor. Melihat bawaan mereka duh, jadi pengen cancel saja. Dua koper besar segede kulkas satu pintu dan dua koper kecil plus beberapa bawaan yang lain. Alamak ! Dengan agak berat hati saya mengangkat koper yang memang berat itu ke mobil, nggak apa-apa lah, itung-itung sambil olah raga (batin saya menghibur diri). Setelah mengingatkan semua barang bawaan akhirnya saya menekan pedal gas menuju ke airport.  Dari Sanur menuju airport ada dua rute yang bisa kita pilih yaitu terus melewati By Pass N

Best Bali Sunset Beaches

Gambar
Bali has many beautiful beaches for sunrise or sunset. The best bali beaches for sunset : Kuta Beach Kuta ia the most famous beach in bali. This beach has beautiful waves and used for surfing. The sunset is so epic.  Seminyak Beach Seminyak beach is located in the nort east of Kuta. Now many cafes and bars in Seminyak beach : La Plancha, Capil Cafe Double Six, Blue 9 Beach, Kudeta and Potato Head.  Canggu Beach Currently Canggu is very popular for young people from various countries. Many cafes and hangout places in Canggu, including: Cafe Del Mar, Finns Beach Club, Old Man, The Lawn Canggu, La Brissa and others. The sunset is also quite beautiful with cool breezes. Jimbaran Beach Jimbaran Beach is famous for the delicious seafood. You can enjoy seafood at sunset time. It is make  your vacation more memorable in Jimbaran. There are several cafes with delicious seafood including: Menega Cafe, Sunset Beach Barand grill, Jimbaran Beach Cafe, Lia Cafe. Several cafes located in Kedonganan c