Yang paling Ditakuti Pengemudi Taxi Online di Bali

Saat ini Bali termasuk salah satu daerah paling aman di Indonesia. Dan mudah-mudahan akan tetap aman terus seperti ini untuk seterusnya. Saya berharap daerah luar Bali juga bisa mengikuti keamanan seperti di Bali supaya banyak juga turis asing yang berkunjung disana.

Kadang saya suka miris dan merinding terhadap pemberitaan media internet dan televisi dengan adanya tindakan kriminal yang terjadi pada driver online, seperti perampasan mobil bahkan pernah juga terjadi pembunuhan terhadap driver. Miris dan sangat menakutkan. 

Beberapa penumpang dari luar pulau bercerita bahwa diatas jam 10 malam penumpang akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan driver di daerah mereka. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di Bali khususnya di daerah tourist area bahkan hampir 24 jam akan ada saja driver yang online. Bahkan di daerah Legian dan Seminyak orderan yang ramai sekitar jam 12 malam sampai jam 3 pagi. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa waktu online di malam hari tidak begitu ditakutkan sama driver online di Bali.

Tetapi yang jadi masalah tidak semua area aman untuk penjemputan penumpang taxi online disini. Ada beberapa area seperti di airport, terminal, pantai yang banyak turisnya, pura-pura yang terkenal, beach club yang lagi trending di media sosial, tempat wisata terkenal dan bahkan di beberapa lobby hotel, taxi online dilarang untuk jemput penumpang disana. Mengapa kita tidak boleh menjemput penumpang? Di lokasi-lokasi yang saya sebutkan di tadi terdapat transport lokal yang stand by. Transport local adalah driver yang memang sudah bekerjasama dengan tempat-tempat tersebut, biasanya mereka berasal dari penduduk local di daerah itu. Harga tarip biasanya sedikit di atas taxi online karena terdapat biaya yang harus di bayarkan ke pemerintahan setempat, biasanya mereka bayarnya ke Banjar di sana.

Jika ada orderan taxi online di tempat local transport stand by biasanya kita tidak akan berani menjemput karena sangat beresiko buat driver. Intinya penjemputan harus diluar lokasi stand by mereka. Sudah beberapa kali penulis mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan. Pernah di daerah Seminyak di salah satu hotel bintang 4 ternyata ada satu orang yang stand by di lobby hotel. Beliau bertugas untuk memperingatkan driver online supaya balik arah dan tidak menjemput penumpang di lobby hotel tersebut. Waktu itu saya masih baru jadi driver sehingga saya tidak tahu, setelah penumpang masuk mobil akhirnya saya menjalankan mobil keluar hotel. Ternyata di jalan di depan hotel sudah ada 3 orang yang berdiri di tengah jalan menghadang kami sambil membawa tongkat panjang yang terbuat dari besi. Mereka pun menyuruh saya untuk mengembalikan penumpang ke lobby hotel yang akhirnya saya turuti karena jika saya tetap ngotot mengantar penumpang pasti akan terjadi suatu hal yang tidak saya inginkan. Beberapa hari kemudian saya iseng searching di google ternyata di hotel tersebut pernah ada kejadian salah satu driver online dikeroyok dan mobilnya dirusak. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2017 silam. 

Kejadian selanjutnya terjadi di salah satu restoran di daerah Pengosekan Ubud, saat itu 3 orang penumpang saya sudah masuk ke mobil. Saya pun diancam dan diinterogasi agar menurunkan penumpang saya tersebut. Kejadian selanjutnya terjadi di kawasan pura Tanah Lot, penumpang saya yang berasal dari Praha ternyata sudah dibuntuti saat mereka menuju ke tempat parkir saat hendak masuk mobil. Dari raut muka kedua penumpang saya terlihat sangat gembira akhirnya bisa menemukan keberadaan mobil saya. Baru saja mereka masuk mobil dan menikmati dinginnya AC di dalam, pintu mobil dibuka mereka dan meminta agar penumpang saya keluar dari dalam mobil. Saya merasa tidak enak dengan penumpang saya itu. Saya pun minta maaf berkali-kali karena tidak boleh mengantarkan mereka ke tujuannya. Para bule itu pun terpaksa keluar mobil dalam cuaca super panas di parkiran mobil area Tanah Lot. Di satu sisi saya kasihan sama penumpang saya tapi di sisi lain aturan masyarakat lokal kurang begitu berpihak pada taxi online dengan alasan kurangnya kontribusi kami pada penduduk sekitar. Saran saya untuk keselamatan semuanya baik penumpang maupun pengemudi hendaknya penumpang mengikuti anjuran sang driver tentang lokasi penjemputan karena pengemudi sudah hafal dengan keadaan dan situasi di wilayah setempat.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi KDRT di Mobil Saya

Do Yo Want Some Bintang?

Penumpang dari Manakah yang paling Royal Tip?