Barang Penumpang Yang Tertinggal

"Pak/Bu Tolong dicek semua barang-barangnya ya" saya selalu tak bosan-bosannya mengingatkan penumpang untuk melakukan pengecekan barang-barang bawaan mereka sebelum turun dari dalam mobil. Spontan mereka pun biasanya melakukan cross check semua barangnya.. Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal akhirnya trip pun selesai dan mereka keluar dari mobil.

Akan tetapi, meski sudah diingatkan terkadang masih ada saja barang mereka yang tertinggal mulai barang yang remeh dengan harga murah sampai barang branded berharga mahal. Beberapa barang yang pernah tertinggal di mobil saya adalah kacamata, lipstik, kuteks, obat-obatan, dompet, topi (beberapa kali), makanan, iphone, bahkan laptop pernah ketinggalan di mobil saya. Begitu menyadari ada barang yang tertinggal kita seakan melakukan pekerjaan dua kali tapi dengan bayaran sekali, jadi rugi.

Begitu selesai trip saya berusaha melakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak ada barang penumpang yang tertinggal, mulai dari kursi yang di duduki penumpang saat trip maupun bagasi belakang mobil. Sebenarnya bisa merugikan kedua belah pihak saat ada barang yang tertinggal tersebut. Si penumpang pasti akan kebingungan saat mengetahui barang nya hilang. Pengemudi pun akan rugi waktu karena harus mengantarkan barang tersebut ke lokasi rumah penumpang. 

Seperti pengalaman saya yang harus bolak balik Kuta Canggu dua kali saat harus mengantarkan laptop ke villa mereka. Pas malam hari lagi. Duh.. Saat itu mungkin karena saya agak kecapekan saya pikir semua barang sudah diturunkan dari mobil. Karena malam kondisi dalam mobil gelap. Si laptop yang terbungkus tas warna hitam itu warnanya menyatu dengan warna dasar mobil saya. Mata saya pun nggak bisa menangkap kalau ada tas masih tertinggal di sana. Kebetulan penumpang saya waktu itu adalah orang asing dari China, jadi saya membayangkan akan merepotkan mereka jika saya menghubungi customer service provider saya. Apalagi kalau sampai mereka mengambil barangnya di kantor, pasti akan sangat menyusahkan penumpang saya. Akhirnya saya pun kembali ke villa untuk mengembalikan laptop tersebut. Mungkin laptop itu adalah alat bisnis penumpang saya. Sesampai di villa ternyata dia sudah menunggu di lobby. Begitu saya datang membawa laptop wajah nya langsung berbunga-bunga bahagia sambil berkali kali minta maaf karena teledor dan telah menyusahkan saya.

Pengalaman lain terjadi lagi tapi sebenarnya barang tersebut tidak tertinggal, tapi saya dituduh tidak mengembalikan barang yang dianggap tertinggal oleh penumpang saya. Kejadiannya terjadi saat saya menjemput penumpang saya dari Seminyak Village Mall menuju ke villa tempat tinggalnya di daerah Semer, Kuta Utara. Pertama tak ada yang berbeda dengan penumpang lainnya. Setelah sampai di villa nya penumpang saya dengan anak kecil tersebut turun. Saya pun berpamitan dan mengingatkan penumpang saya dengan barang-barangnya. Semuanya beres, saya pun cross check dengan penumpang saya bahwa memang tidak ada barang yang tertinggal.. tapi setelah beberapa jam berlalu dia menghubungi saya bahwa kartu kreditnya tidak ada /hilang.  Saya bilang bahwa memang tidak ada barang yang tertinggal di mobil saya. Dan memang benar bahwa tak ada barang apapun yang tertinggal di jok mobil saya. Bahkan jok tempat duduknya saya geser-geser dan saya sorot pakai senter di kamera, saya teliti tak ada barang apapun yang tertinggal. Pun tak ada kartu kredit atau apapun disana. Sampai beberapa kali dia tetap menghubungi saya menanyakan tentang kartu kreditnya. Lama-lama saya merasa seperti dituduh telah menyembunyikan kartu kredit penumpang saya tersebut. Apalagi telpon terakhir dia nadanya tidak enak saya dengar. Bicara limit dan lain-lain yang saya tidak mengerti. Tapi saya tetap berusaha sabar menghadapi penumpang saya itu. Saya kasih petunjuk untuk mencarinya kembali di dalam rumah atau ditempat lain yang sekiranya sempat disinggahi. Dua hari berikutnya saya menanyakan kembali keberadaan kartu kreditnya, dia bilang ternyata kartunya nyangkut di pinggiran sofa di rumahnya. Dia minta maaf karena telah mengganggu saya selama beberapa ini. Omongan-omongan ditelpon yang bernada menuduh dalam beberapa hari ini, memang saya merasakan tekanan-tekanan dari telpon2nya ke saya. Saya pun menerima permintaan maafnya, dan memohon untuk lebih berhati-hati lagi dalam menyimpan barang berharganya. 

Kejadian lain terjadi saat saya mengantarkan penumpang yang berasal dari Polandia ke Terminal Keberangkatan Internasional Ngurah Rai. Seperti biasa setelah semua barang diturunkan saya pun berpamitan dan meninggalkan titik antar. Setelah keluar dari area terminal saya langsung mendapatkan order. Penumpang saya adalah satu keluarga yang berasal dari Jakarta. Setelah masuk mobil mereka melihat ada iPhone yang terselip di pinggir jok bagian belakang. Spontan mereka langsung bilang ke saya, ternyata sudah ada beberapa panggilan dari teman penumpang saya. Panggilan tidak terdengar karena hp di mode silent. Ada panggilan masuk lagi dan saya pun angkat telponnya. Saya ceritakan bahwa saya ada trip baru dan bisa mengantarkan iPhone tersebut setelah mengantar penumpang saya. Saya meminta dia untuk menunggu di tempat yang sama dengan saat saya menurunkannya tadi. 

Setelah saya mengantar penumpang saya pun bergegas kembali ke arah airport. Saya harus sampai secepat mungkin supaya mereka tidak terlambat masuk pesawat tujuan internasional tersebut. Dari kejauhan saya melihat Mr Rogalski pemilik  iPhone ini dengan tidak sabar dan mencari-cari keberadaan mobil saya. Setelah dekat saya bergegas keluar mobil dan menyerahkan iPhone dia. Dia mengucapkan terimakasih dan saya pun mengingatkan supaya berhati2 dalam membawa barangnya. Dia pun bergegas masuk ke airport kembali , tapi sebelum masuk dia menyelipkan 2 lembar uang seratus ribuan. Awalnya saya menolak karena memang itu tugas saya mengantarkan barang penumpang yang tertinggal. Tapi dia tetap memaksa saya untuk menerimanya. Dia bilang bahwa banyak data penting dan memori yang terekam saat mereka traveling ke Asia. Tak bisa berbuat apa-apa saya pun akhirnya menerima pemberiannya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjadi KDRT di Mobil Saya

Do Yo Want Some Bintang?

Penumpang dari Manakah yang paling Royal Tip?